Chomel Archive
Izinkan aku Membentukkan Keikhlasan dihatiku Terhadapmu Tak mudah aku meneruskan Langkah tanpamu Jiwaku ini pasti terganggu Sungguh ku tak mampu Tiadanya kamu
Semakin jauh dan semakin laju Langkah ini ku susun rapi Ku cuba sedaya upayaku Membawa diri ini pergi Bukan mudah namun harusku berpura Selindungkan titisan air mata Pilu sepilunya hatiku terasa Namunku yakin kau juga rasa sama
Perjalanan ini amat sukar Pelbagai cobaan dan dugaan Ku sering termimpi keindahan Kan terjadi didalam hidup ini Namun hikmah pasti ada Aku yakin hari itu akan tiba Dan kini kau pun ada Memberi cinta sepenuhnya dalam jiwa Mewarnai kebatinan ini …
Tercipta sebuah janji Tersemat rindu di hati Tak mudah untuk aku berpaling Kepada insan lain Kasih yang telah ku beri Sayang yang sudah kau curi Janji yang lama sebati Di dalam diriku ini
Setiap langkahku diiringi Rasa sendu di hati Meninggalkan kau pergi bukan kemahuan diri Maafkanlah diriku kerna mungkiri janji Ku sedar keterlaluan pintaku terhadapmu Pinta tulus hatimu membalas kerinduanku Sedangkan aku tahu Cerita kita hanya masa lalu
Sinar sang suria menerangi hariku Setelah semalaman aku termenung Mengenangkan cinta yang tidak menyatu Apakah sebenarnya kemahuanmu Indah wajahmu manisnya senyumanmu Tak mudahku ternoda dengan insan lain Berkali kau melafazkan agar engkau dilupakan Kerana hatimu sukar menerimaku
Sekali lagi di sini ku luahkan Ku meluahkan perasaan Perasaan yang lama tersimpan Ku pendamkan menjadi sandaran Berapa lama kau inginku tunggu Ku ingin selalu ada disisimu Andainya kau tidak lagi cinta Katakan saja mungkin ku bisa terima
Sejenak diriku termenung Sudah sering fikiran terganggu Kekosongan kegelisahan menggamit perasaan Mengapa harusku berduka Dan mengapa ku menjadi lemah Mungkinkah nanti ada hikmahnya Aku redha
Cahaya di matamu Membuat aku terpaku Membiarkan duka berlalu Kerna kau yang ku mahu Dan yang aku tunggu-tunggu Bertahunku menyintaimu Masih belum dapat ku rasakan Bahagia untuk kita berdua Mungkinkah kini kau sudah Ada yang punya
Malam ini ku sendiri lagi Seperti malam-malam yang biasa Hanya bulan yang setia menati Pagi yang bakal menjelma Mengapa kau dustai cinta yang murni Sedangkan kau tahu cintaku suci Kau robekkan jiwa hatinya Tanpa peduliku terluka