Berlari menuju ke muka pintu
Seakan pasti suaramu
Yang terdengar
Sayup-sayup mesranya memanggilku
Berabad tak mendengar suaramu
Berbisik manja kepadaku
Yang terdengar
Cumalah hanya kalimah pemutus cinta
Gementar perasaanku
Menyahut panggilanmu
Dan demi pintuku buka
Di hadapanku seorang wanita
Air mata bertitisan ke pipinya
Yang cengkung dan layu tak bermaya
Terharuku mendengarkan nasibmu
Semenjak kau meniggalkanku
Apalah daya diri
Tiada kekosongan lagi