Dato’ Shake Archive
*Lirik akan dikemaskini
Kau tercipta untuk diriku Kau pelita yang menyinarkan Kau tersenyum bagai rembulan Kau menjelma bila ku sepi Kau berbisik dicelah bayu Kau melambai dikala rindu Kau tiupkan aku semangat Kau membina impianku
Umi ku tahu engkau derita Hidup dalam duka sengsara Namun diiringi doa Agar kau bahagia Umi ku sunting kuntum melati Harum sewangi kasih suci Umi ku bawa penawar Hapuskan derita
Aku terjaga dari tidur Bagai ada satu suara Yang lembut membisik padaku pulanglah Termenung dipagi yang dingin Terkenangkan kampung halaman Terbatang wajah wajah sayu ku rindu
Keluhan hati ini tiada siapa pun mengerti Menahan derita membunuh asmara Setelah lama cinta kita semarak menyala Kau siram terpadam dengan tiba tiba Begitu terhempas jiwaku Tenggelam kedasar kecewaan Hingga pandangan menjadi kelam Hanya terdengar suara itu Memaksa aku melupakan …
Seandainya sang rembulan dapat ku capai Ku pancarkan menyinari dunia hatimu Kau ku belai kau ku sayang sepenuh jiwa Kini kau dewasa di sampingku Ku binakan istanamu merentas maya Kau ku bawa mengharungi gelora jiwa Hujan badai panas suria kurela …
Jauh sudah ku kembara Ke kota-kota yang indah Merintis jalan membina Masa hadapan Suka duka ku alami Pengalaman pahit manis Semuanya memberi aku Semangat yang tabah
Kita bertemu lagi Di tengah-tengah kota ini Dengan wajah yang merah Dibakar matahari Dengan keringat di dahi Kita bertemu lagi Kenapa kau tak seriang dahulu Apakah khabarnya hidupmu sekarang Apa kau masih senang
Aku terharu menatapi bunga yang mengharum Aku terharu pemberian yang amat bermakna Aku terharu sejambak bunga tanpa bernama Siapakah gerangannya Mungkinkah ini satu penghormatan terhadapku Atau makusudmu ingin mencurahkan rasa hati Mengapa ia harus merahsiakan dirinya Kau membuat hati ini …
Sang suria menembusi dedaunan melamar bunga Menyanyi serangga iraman gembira Segarlah suasana oh di jiwa Dengarlah suara angin menegur pepohonan Jawab pohon dengan segala pujian Keagungan ciptaan alam Tuhan