Damasutra Archive
Kenangan bersamamu kasih Seumpama mimpi di dalam mimpi Terasa engkau di sisi Menemaniku saban hari Pabila ku pejamkan mata Akan terasa hangatnya asmara Walaupun sekian lama Telah terpadam cinta kita
Ku resah mencarimu dengan akal Dengan bersama sifat-sifat pinjaman Kau ku rasakan semakin menjauh Tersesatlah aku dalam rindu mu Ku satukan firasat mencari mu Dan ku terlontar di penghujung alam Kau masih tidak dapat ku jejaki Betapa malangnya nasibku
Ke mana arahnya suara Meronta dalam oh kepala Sembunyi menanti harinya Kau tiba Pabila matamu kan bertemu Dengan sang pencipta Sang pencipta Bergoncanglah jiwa Gugur segala yang ada Geloralah minda Kaku segala impian
Kau masih menduga sehingga kini Andai ku bersenda dengan teka teki Seribu bayangan aku gambarkan Masih lagi kau tak mengerti Sedalamnya lautan tingginya bulan Bisa disentuh dengan pengetahuan Sepahitnya henpedu bisa ditelan Jika itulah penawarnya
Dengan bahasa kalimah yang sama Puji dan memuja Dilindung dan dibuka Rahsiakan tetap rahsia Indah bukan rupa Harum bukan bunga Manis bukan gula Panas bukannya bara Cintakan tetap cinta Sejak aku kenali Cintamu yang suci Aku telah berjanji Tak berpaling …
Dan selembut bak sehalus sutra Desiran angin terasa Dan rembulan menatap riang Ke wajah malam asyiknya Di antara sutra dan bulan Terlihat wajahmu kasih Sedang merenungku Dalam dilema rindu Pasrah cintaku