Anis Suraya Archive
Kirimkan laguku ini pada temanmu Agar terngadah dan sedar keangkuhannya Bahwa kau bukan sebuah boneka Yang boleh dipermainkan Sedarkan dirinya dari mana asal usulnya Berimbun pohon melangit tegak berdiri Namun akarnya di tanah sama sahaja Begitulah manusia semua Kealpaan jadi …
Dinginnya malam kelam tanpa cahaya Bertemankan bintang berkelipan Menyaluti jiwa dalam kesepian Menyentuh hati yang tak mengerti Mungkinkah itu detik naluriku Resah gelisah tak menentu Kenangan lalu menujah lamunanku Perasaanku pilu keranamu
Kembalilah Kau kembalilah padaku Oh kasihku Kembalilah Kau kembalilah Ke pangkuan diriku Jangan kau biarkan ku sendiri Tak rela ku menghadapi sepi Tiada mu di sampingku dunia gelita Kau bagaikan permata yang berseri Jika kau tiada hancurlah segala Hanya aku …
Pantun diberi madah bicara Santun pekerti wajah sutera Bagai intan terbenam di lembah Bertahun sinar tak ubah Hajat hatinya bersunting bunga Bunganya belum diseri kumbang Dikirim angin menghantar rasa Dipandang harap dipandang
Kekasih Kala ku renungkan kembali Detik pertemuan Yang kita tak pernah terlintas di mimpi Ku cuba hindari Namun bayanganmu kembali Menyirami luka Cinta yang kukuh bersemadi
Hadirlah kasih pujaan hati Hadirlah kekasih dalam mimpiku Hadirlah sayang ku rasa rindu Tak mungkin ku melepaskan mu Terasa kesyahduan Di muara nan cinta Di manakah kepastian Hadir cinta nan suci
Di sebalik warna-warna cinta Menjadi rahsia dengan rela diterima dari mula Perasaan bagai dulu tidak kan berubah Walau arus kian deras menghampiri makin terasa Kala samar nan kelabu Terhenti nafas tika mimpi Andai terang di dalam hati ini Detik dan …
Redup awan berarak memayungi hatiku Hadirmu bak pelangi mewarnai Hidupku setelah hujan melanda Kau umpama cahya menerangi diri ini Kini tiada lagi indahnya warna pelangi Hujan telah melan hatiku Tenggelam bahtera ketenangan yang pernah Ku nikmati bersama dirimu
Ku lerai segala yang terkusut Ku simpul agar menjadi rapi Demi menjaga hatimu Ku rela mengalah selalu Mengapa kau berubah laku Inikah yang harus ku terima Di atas setia sekian lama Kau menjadikan aku Pelakon dalam sandiwaramu
Kau pujuk hatiku untuk bersama denganmu Walau jatuh atau bangun Berdua bersama menghadapi Dengan ikhlas hati Ku sambut lamaran ini Yang di hadapan bukanlah kita tentukan